Modifikasi Scorpio Z
Mungkin banyak di antara kita yang ragu apakah Scorpio cukup bagus dimodifikasi. Alasannya bodi motor ini cenderung kaku dan sulit dicarikan komponen modifikasi yang tepat. Tentu saja asumsi ini keliru. Justru karena motor ini memiliki karakter yang spesifik, maka modifikasinya bisa lebih terarah. Model dan basis mesin enduro yang diwarisi dari motor supercross Yamaha, membuatnya sangat pas untuk dipermak supermoto. Tinggal cari swing arm yang sedikit lebih panjang dan sok depan yang lebih tinggi, beres sudah. Jika ingin lebih pas lagi, ban depan belakang dibekali velg 17-17 yang sedikit lebar dan ban balap. A supermoto was born!
Namun bagaimana jika ada yang menginginkan aliran modifikasi yang lain, namun juga tidak wagu? Boleh simak hasil modifikasi saya bersama seorang teman yang kebetulan pemilik motor ini di Jakarta.
Motor ini boleh disebut mengusung tema
streetfighter minimalis. Karena itu beberapa aspek utama seperti bodi
dan lampu tetap dipertahankan. Cukup mengganti komponen kaki-kaki yang
sedikit lebih besar, namun tetap dipilih yang mendekati dimensi dan
model asli Scorpio. Wajar saja, pemiliknya dulu doyan speed-touring
dengan motor lamanya, Thunder 250 yang dikenal garang dalam perjalanan
panjang. Namun menurutnya, Thunder agak memble di jalur pendek dalam
kota. Doi lalu memilih Scorpio Z yang gesit dan bertenaga badak guna
melepas hasrat putaran bawah-atas di perjalanan dalam maupun luar kota.
Karena itu, modifikasi kaki-kaki harus bisa mempertahankan kemampuan
”berlari” kencang.
Sok Lebar FXR
Untuk memperoleh proporsi sekaligus menjaga
bobot, dipilih sejumlah komponen kaki-kaki FXR. Mulai dari sok depan,
swing arm, hingga velg dan cakramnya. Sok depan FXR yang paling lebar di
kelasnya sehingga memiliki stabilitas yang bisa diandalkan pada saat
menikung maupun melakukan pengereman. Lebar segitiga sok ini sama dengan
milik Thunder 250 yang bertipe teleskopik maupun RS 125 yang model
upsidedown.
Yang membedakan ketiganya hanyalah dimensi as sok. Makin besar tentu saja makin stiff (kaku dan kuat). Dimensi as yang agak kecil juga berarti lebih ringan. Kelebihan lain, sok depan ini memiliki balancer yang lumayan besar di tengah antara roda dan segitiga bawah sehingga getaran mesin 4 tak yang gahar bisa diredam. Sudah jadi pengetahuan umum jika beberapa motor 4 tak ber-cc besar seperti Tiger dan Scorpio diproduksi dengan segitiga kecil. Akibatnya bukan saja kurang manis, tapi juga getaran sok hingga sok ban depan lumayan terasa.
Memilih sok FXR juga berarti mengurangi
resiko ejekulasi dini. Lho? Karena sok ini masih terbilang muda
dibanding rata-rata limbah sok moge yang usianya 10-20 tahun. Lebih
gesit naik-turun dan resiko apkir bisa ditepis. Sparepartnya pun masih
tersedia jauh leebih banyak dibanding misalnya jika anda menggunakan sok
moge. Sebab anda harus berburu sparepart sok moge bila terjadi
kerusakan.
Banana-Unitrack
Memilih swing arm selalu gampang-gampang
susah jika anda melakukan modifikasi. Jika anda teledor bisa saja
memilih arm tanpa unitrack alias monosok konvensional. Padahal monosok
jenis konvensional seperti limbah Hornet 125 atau TZM justru mengurangi
stabilitas dan pengendalian motor modifikasi. Pengalaman banyak pemakai
monosok konvensional menunjukkan seringnya ban motor kehilangan traksi.
Resikonya slip yang membahayakan pengendara maupun pemakai jalan
lainnya.
Lalu mengapa memilih arm FXR yang aslinya tidak berunitrack? Simple saja. Pertama,
swing arm FXR memiliki model banana yang unik. Tidak begitu melengkung
dan panjang, serta pas model dan ukurannya dengan Scorpio. Model
setengah pisang (semi-banana model) memiliki lekuk yang pas dengan bodi
samping-belakang dan model tangki Scorpio yang cenderung kotak. Ini sama
saja dengan kecocokan arm Aprilia RS 125 dengan model tangki dan bodi
samping belakang Tiger. Hasilnya akan tampak sebuah garis X dari buntut
dan arm menuju tangki dan sok depan motor.
Kedua, panjang arm FXR cuma berselisih +4 cm dari arm asli Scorpio. Jika menggunakan arm Aprilia RS akan molor sekitar 7 cm dan arm mito akan molor 12 cm. Hasilnya
ujung ban dan buntut akan sejajar sehingg tak ada lagi kesan buntut
ngejar ban. Lagi pula stabilitas akibat sedikit bertambah panjangnya arm
akan diperoleh, tanpa perlu mengurangi handling dan kegesitan Scorpio
yang selegendaris RX King itu. Namun berhubung arm FXR aslinya masih
menganut sok konvensional, maka perlu dibuatkan unitrack. Dalam kasus
ini bukan hal sulit karena bisa memanfaatkan unitrack dan sok bawaan
asli Scorpio. Tinggal buatkan braket yang pas, maka stabilitas dan
kenyamanan bisa diperoleh. Namun hati-hati dalam letak dan pengelasan
jika tidak ingin pemasangan braket sia sia dan gampang copot.
Ketiga, arm yang dipilih pemilik motor ini
sangat mulus. Apalagi kebetulan sudah dikrom yang lumayan paten.
Tampilan manis pun bisa diperoleh. Juga tampak elegan karena serasi
dengan komponen-komponen lain yang juga kinclong.
Racy Palang 5
Saat sang pemilik bersikeras memasang velg
orie FXR di motor ini, saya tidak lupa bertanya. Bahkan beberapa kali.
Apa yakin tidak ingin menggunakan velg GSX 400 atau Aprilia RS 125 yang
lebih lebar dan gahar? Rupanya kawan saya ini lebih fanatik dengan merek
Jepang yang disandang FXR. Menurutnya velg Enkei bawaan FXR sangat
ringan dan kuat. Maklum saja velg ini masih asli made in Jepang.
Keuntungan lain ukuran ring velg berpalang 5
ini adalah 17 inchi depan belakang. Maka nuansa speed bisa diraih dan
tentu saja tidak pasaran untuk Scorpio. Apalagi ditambah cakram lebar
290 FXR depan dan 230 belakang yang paten, tinggal tambah Brembo untuk
depan dan Nissin moge untuk belakang, langsung ciet!
Untuk menambah kesan gahar, velg depan menggamit Battlax BT 39
90 depan dan BT 45 130 belakang. Tak pelu seken-sekenan, sebab stok di
Jakarta cukup banyak untuk merek dan tipe ini. Cukup dengan 900 ribu, maka slogan “no power without control” menjadikan motor ini gahar, kencang, dan sekaligus aman…
Nikmati terus sensasinya bro!!!!
Data Modifikasi:
Fork dan segitiga sok depan: Teleskopik Suzuki FXR 150
Swingarm: Banana Suzuki FXR 150 (dikrom)
Sok belakang/unitrack: Orie Scorpio
Velg depan-belakang: Suzuki FXR 150
Cakram+kaliper rem depan: FXR dan Brembo Aprilia RS 125
Cakram+kaliper rem belakang: FXR dan Nissin (CBR)
Ban depan: Bridgestone Battlax BT 39 90/70/17
Ban Belakang: Bridgestone Battlax BT 45 130/70/17
Swingarm: Banana Suzuki FXR 150 (dikrom)
Sok belakang/unitrack: Orie Scorpio
Velg depan-belakang: Suzuki FXR 150
Cakram+kaliper rem depan: FXR dan Brembo Aprilia RS 125
Cakram+kaliper rem belakang: FXR dan Nissin (CBR)
Ban depan: Bridgestone Battlax BT 39 90/70/17
Ban Belakang: Bridgestone Battlax BT 45 130/70/17
0 komentar:
Posting Komentar